Selasa, 12 Juli 2016

Mudik Menuju Kampung Halaman (Lebaran)

Siapa yang tidak menunggu kedatangannya? Ya, penghujung Bulan Ramadhan terasa berat melepasnya, begitu banyak perjalanan dan pengalaman untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi lebih bermakna setiap tahunnya. Apalagi menginjak umur yang sudah semakin dewasa, Hari Raya Idul Fitri menurut saya adalah hari menyenangkan khusunya bagi umat muslim yang merayakannya. menurutku tidak hanya makan ketupat lalu pulang ke kampung halaman, hal yang tidak mudah lagi di dapatkan apalagi dengan kesibukan masing-masing dari setiap anggota keluarga besar.

Tradisi yang biasanya saya lakukan bersama keluarga saya setelah pulang Sholat Ied adalah berkumpul membentuk sebuah lingkaran. lalu menceritakan pengalama selama Bulan Ramadhan. Saat Almarhum Aki masih ada, biasanya beliau memberikan wejangan bagi anak dan cucunya, memberikan beberapa nasihat yang berasal dari pengalaman beliau saat masih muda. Hal itu merupakan hal yang ditunggu oleh kami, cucu-cucu biasanya beliau menceritakan pada zaman dahulu sangatlah susah untuk mencari makan untuk buka puasa, apalagi sahur karena keterbatasan ekonomi. hal yang selalu kami ambil adalah, menjadi manusia yang selalu bersyukur bagaimana pun keadaannya.

Pada tahun 2016 ini Nini berencana untuk mudik, karena sudah 2 tahun kebelakang semenjak kepergian Aki keluarga kami tidak mudik dari Bandung. Akhirnya kami semua sepakat untuk pergi H-1 lebaran, ternyata beliau ingin berangkat lebih awal yaitu, 1 minggu sebelum hari lebaran. Karena anak dan cucunya masih ada yang sekolah dan bekerja, kami tetap berencana menyusul 1 hari sebelum hari lebaran. Mudiknya tidak terlalu jauh, ke Jatiwangi sebelum Kota Cirebon. saya sudah memikirkan disana udaranya sangatlah panas. hmm.. tapi tak apa

Beliau berangkat bersama bibi saya tepat 1 minggu sebelum berangkat. setibanya disana kami semua akan tinggal dirumah peninggalan dari Kakak-nya Nini, akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, tepat hari terakhir bulan puasa, saya berangkat bersama Umi, Abah, dan Bi Nani dari Bandung pukul 09.00 WIB. Abah bilang mungkin jalanannya akan sedikit padat, karena jalan yang kami tempuh seperti biasa Jatinangor, Tanjung Sari, dan lainnya saya tidak begitu hapal mengenai jalan menuju kesana.

Saya berpikiran "Wah pasti macet" tapi ternyata dugaan saya salah, jalannya sangat kosong dan kami hanya menempuh waktu 3 jam untuk sampai di Jatiwangi. karena Abah mengendarai mobilnya dengan santai, sesampainya disana kami disambut dengan udara yang gersang dan juga berdebu. Akhirnya satu persatu saudara pun mulai berdatangan untuk tinggal dan juga melaksanakan Takbiran yang biasa kami lakukan.

Saya sudah mempersiapkan membawa kipas angin dari Bandung, karena banyak saudara-saudara rasanya rumah penuh sesak dan panas, tapi saya tetap senang lalu kami pun menyalakan kembang api setelah takbiran, dan menggelar tikar untuk duduk-duduk di halaman. rasanya lebih nyaman, karena banyak angin sepoi-sepoi kami juga membeli eskrim, dan minuman dingin lainnya. Karena sudah larut malam, kami memutuskan untuk tidur karena takut pada saat Sholat Ied terlambat.

Tepat pada hari Rabu, 6 Juni 2016 seluruh keluarga bergegas untuk mandi, ya pasti mengantri... ha ha ha. Hal yang menjadi kebiasaan di Jatiwangi pada setiap lebaran adalah jalan kaki menuju Masjid, saat saya lihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB ternyata benar para tetangga sudah bergegas untuk menuju Masjid. Kata Abah Masjidnya berada sekitar 2 km dari rumah, wah jauhnya...

Saya pun berjalan, merupakan hal Baru juga untuk berjalan jauh tetapi berbondong-bondong seperti ini, lebih terasa kedekatan antara saudara-saudara, dibandingkan pergi dengan kendaraan mungkin semuanya akan main handphone masing-masing. Tapi sayang sekali saya melewatkan Sholat Ied kali ini, karena tamu bulanan datang pada 2 hari sebelum lebaran. sesampainya di Masjid ternyata sudah penuh sesak, lelaki solatnya sudah sampai halaman Masjid, maka wanita solat di lapangan luar masjid, kami sudah mempersiapkan koran untuk Alas sebelum Sajadah.







Setelah Sholat ied selesai, kami berjalan pulang lagi kerumah tetapi berbeda dengan tadi pagi udaranya masih dingin dan sedikit sejuk, sekarang sudah mulai terasa panasnya, berjalan kerumah pun sambil berkeringat dan tidak ada yang bawa minum. sesamapainya di rumah, kami semua berkumpul, bedanya dengan 2 tahun kebelakang, biasanya Alm. Aki yang memulai pembicaraan pada seluruth keluarga, kali ini digantikan oleh Abah selaku anak sulung dari 7 bersaudara.

Seluruh keluarga bercengkrama, dan juga saling maaf-maafan kami pun berfoto bersama, dari mulai full semuanya, lalu anak dan menantu, tibalah giliran saya khusus cucu-cucu. sepupu saya berjumlah 14 orang, rata-rata semuanya seumuran tapi ada juga yang masih kecil. setelah berfoto kami semua pun makan makanan yang paling ditunggu, ketupat, opor ayam, rendang, dan semuanya masakkan Nini. YUMMYYY!








Perut sudah mulai kenyang, sambil meminum es buah ditemani dengan udara yang super terik, kami pun bersiap-siap untuk melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan saat lebaran, yaitu berjalan menuju tetangga dan saudara-saudara. sanking banyaknya anggota keluarga kami, sampai membuat 2 barisan. Setiap kali sampai di rumah sanak saudara kami pun bersalam-salaman. lumayan jauh juga perjalanannya tetapi Nini dan Abah juga sambil menceritakan silsilah keluarga kami.





Lebaran yang berkesan!



Sudia's Family<3


Sabtu, 11 Juni 2016

Dialog Publik Jasa Raharja 2016 "Budaya Proaktif Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat"

PT. Jasa Raharja adalah salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang asuransi kecelakaan, dan operasionalisasi usahanya merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 33 (pertanggungan kecelakaan penumpang) dan UU No. 34 tahun 1964 (pertanggungan kecelakaan lalu lintas jalan). Untuk korban kecelakaan yang merupakan penumpang dari kendaraan umum, terjamin atau tidaknya didasarkan pada UU. No 33 tahun 1964. Sedangkan untuk korban kecelakaan lalu lintas jalan yang bukan merupakan penumpang kendaraan umum, terjamin atau tidaknya didasarkan pada UU. No. 34 tahun 1964.


Kali ini Jasa Raharja Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Islam Bandung melaksanakan dialog publik yang tujuannya Tujuan diadakannya Dialog Publik ini adalah untuk mengoptimalkan peran Jasa Raharja dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mengetahui ekstitensi Jasa Raharja sebagai pengelola asuransi sosial di bidang kecelakaan lalu lintas.
Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Aula Hj. Kartimi Kridoharsdjo, Jumat (03/06). Acara ini dihadiri oleh hampir dua ratus mahasiswa dari berbagai fakultas dan juga beberapa komunitas motor yang turut serta memberikan beberapa informasi mengenai lalu lintas yang semakin padat, dengan tingkat kecelakaan yang semakin tinggi.

Acara ini dibuka langsung oleh Rektor UNISBA, Prof. Dr. dr. M. Thaufiq S. Boesoirie, MS., SP.THT-KL(K) dan empat narasumber yang informatif yaitu, Delya Indra (Kepala Jasa Raharja Cabang Jawa Barat), Syamsudin (Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Prov.Jawa Barat) dan Dr.Ir.Toni Juadiantono (Pengamat Transportasi). Dengan adanya narasumber yang sangat informatif membuat audiens juga dapat memahami pelajaran ataupun informasi yang diberikan untuk diterapkan.


Setelah acara selesai, para audiens mendapatkan berbagai doorprize dengan memperebutkan beberapa hadiah yaitu salah satunya smartphone, helm, dan lainnya. Dialog publik ini dilaksanakan agar masyarakat dan generasi muda khususnya untuk mengetahui pentingnya peran jasa raharja.

Ramadhan 1437 H

Tahun 2016 ini, senang sekali masih selalu menyambut Bulan Ramadhan juga dengan bertambahnya umur yang tidak terasa semakin dewasa. Walaupun setiap tahun apapun selalu ada cerita dan perbedaannya. Tahun ini saya masih menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA, saya juga masih menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Public Relations. Tidak terasa sudah 2 periode dijalani, dan terus belajar juga sambil mengembangkan networking.

Pada setiap tahunnya, 3 bidang kajian di Fak. Ilmu Komunikasi mengadakan Studium Generale yang tujuannya adalah untuk mengenalkan bagaimana bidang kajian tersebut secara mendalam, dan bagaimana prospek kerjanya. Di Fikom Unisba sendiri memililik 3 Bidang Kajian yaitu, Public Relations, Manajemen Komunikasi, dan Jurnalistik.

Dari tahun ke tahun biasanya bidang kajian berkolaborasi dengan Organisasi yang ada dibawahnya, tahun ini Bidang kajian Public Relations berkerja sama dengan HIMA PR, mengusung tema “Personal Branding and Leadership PR at Digital Era”, dengan menampilkan sejumlah pembicara yang siap memberikan sajian-sajian yang menarik, yaitu Indra Ardiyanto, ST. M.Ikom (Manajer Manajement Service PT. XL Axiata), Nurlaela Arief, M. BA., M.IPR (Head of Corporate Communications PT. Biofarma), Khantia Ridwan Dirgantara (Ketua Umum Perhumas Muda Bandung), dan Pradikta Wicaksono (Artis dan Musisi).


Acara berlangsung pada Kamis (9/06) di gedung Aula Hj. Kartimi Kridoharsdjo, yang dimulai pada pukul 13.00 WIB. Antusiasme masyarakat fikom, khususnya fikom 2015 sangatlah terlihat walaupun sedang bulan Ramadhan mereka tetap bersemangat untuk mengikuti Studium Generale ini sampai akhir acara. Bulan ramadhan ini menjadi tidak terasa lapar dan dahaga karena pembicara dan juga bintang tamu sangatlah komunikatif dalam menyampaikan materi membuat bersemangat.


Hal yang bisa saya ambil adalah walaupun kita sedang menjalani ibadah puasa, tidak berarti kita menjadi malas-malasan tetap harus bersemangat, karena belajar adalah ibadah. Belajar tidak hanya harus selalu dikelas, contohnya adalah mengikuti Studium Generale ini. Selain menimbulkan semangat dan suasana baru dalam mempelajari suatu hal, SG ini menjadi salah satu sarana apabila kelak kita akan menjadi seorang Public Relations, kita sudah mengetahui kiat-kiat menjadi seorang PR.




Maka dari itu kita harus terus menyemangati diri kita, karena sugesti yang paling kita terima untuk diri sendiri adalah diri kita sendiri. Kita harus terus menanamkan rasa positif, agar mood kita tetap terjaga dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Apalagi dengan semakin dewasa kita, dan juga zaman yang semakin berkembang pesat, kita tidak boleh tertinggal harus lebih kreatif dan juga terus berusaha menjadi pribadi yang kuat. 


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Teman-Teman!


Marhaban Ya Ramadhan 1437 H.

Kamis, 02 Juni 2016

Agama

Agama adalah sebuah koleksi yang teroganisir dari kepercayaan, sistem, budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan atau perintah dari kehidupan. Banyak berbagai agama yang mempunyai simbol, narasi, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan manusia mengenai sifat manusia, orang yang mempunyai moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai.
Kepercayaan agama Islam yaitu kepada Allah SWT bahwa mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa pada 6 abad sebelumnya. Agama islam mempercayai bahwa Al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebaga sumber hukum sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang sangat penting dan utama. Mereka tidak menganggap Nabi Muhammad sebagai pengasas agama baru melainlan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan yang diturunkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi oleh Tuhan yang sama. Umat Islam meyakini bahwa Al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah 2:2). Adapun didalamnya umat Islam diharuskan beriman dan meyakini kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum Al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan sahuf para Nabi dan rasul terdahulu sebeum Muhammad).
Di Indonesia, terdapat berbagai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Agama islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyakarat Indonesia, orang Negara lain dapat menyebut Indonesia sebagai Negara Islam. Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat besar yang mempunyai 5 pulau besar dan beribu-ribu pulau kecil didalamnya, hal tersebut mengakibatkan di beberapa bagian pulau dan kota-kota di Indonesia tersebarlah agama-agama Islam. Dalam kehidupan beragama, iman, islam, dan ihsan telah menjadi sebuah ilmu tersendiri, semuanya selalu dilakukan secara bersamaan dan tidak membeda-bedakan dalam ajaran agama islam yang merupakan suatu kesatuan tidak dapat dipisahakan satu sama lain. Hal penting dalam agama Islam yang pertama yaitu :
1.      Aqidah (Keimanan) yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab, Iman kepada Rasulallah, Iman kepada Hari Akhir, Iman Kepada Qodo dan Qodar
2.      Syariah, Ibadah Khusus “Mahdhah” yaitu Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Naik Haji. Ibadah Umum “Ghoir Mahdhoh” yaitu Keluarga, Ekonomi, Politik, Warisan, Hukum Pidana dan Perdata, Kebudayaan, Kerjasama.

3.      Akhlak, terhadap Allah SWT dan sesame ummatnya atau makhluk.

Rabu, 01 Juni 2016

Social Technographics Profile : Which One Are You?

Dalam memaparkan mengenai bentuk aktifitas konsumen, Li dan Bernoff memperkenalkan sebuah alat yang mereka sebut sebagai Social Technographics Profile (STP). STP adalah sebuah cara untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan aktifitas mereka di social media.




STP dibagi ke dalam 7 klasifikasi yang diurutkan mulai dari tingkatan paling tinggi sampai dengan paling rendah. Awalnya ada 6 kelompok yang dimasukkan ke dalamnya, yakni creators, critics, collectors, joiners, spectators, dan inactives. Pada tahun 2010, Li dan Bernoff menambahkan satu kelompok baru yakni conversationalists. 7 klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.     
  1. Creators, yaitu orang yang aktif menciptakan konten untuk dipublikasikan dan didistribusikan online secara bebas. Ini adalah tipe konsumen yang secara aktif menciptakan konten-konten untuk dipublikasikan dan didistribusikan online secara bebas. Konten-konten yang diciptakan bisa berupa artikel blog, website, musik, hingga video.
  2. Conversationalists, yaitu orang yang banyak terlibat dan memulai perbincangan di social network. Tipe konsumen ini aktif sekali meng-update status mereka di Facebook dan Twitter. Conversationalists juga senang berbalas komentar dengan pengguna social network lainnya.
  3. Critics, yaitu orang yang senang mengkritisi berbagai hal yang mereka lihat di media sosial. Aktifitas yang biasa mereka lakukan antara lain memberikan penilaian / rating mengenai produk atau jasa dari suatu perusahaan, meninggalkan komentar di blog orang lain, aktif berkontribusi di forum-forum online, dan mengedit artikel-artikel wiki.
  4. Collector, yaitu orang yang senang menjadi orang yang lebih dahulu tahu mengenai berita terbaru. Mereka senang mengumpulkan informasi sembari mengatur / mengelompokkan berita-berita yang ada. Collectors sering menggunakan RSS feed di komputer maupun smartphone mereka untuk mempersingkat waktu konsumsi mereka. Mereka juga senang mencantumkan tag untuk membantu mengatur informasi yang mereka temui. Tagging di sini tidak hanya terbatas pada foto di social network saja, tetapi juga website dan artikel apapun yang mereka temui di internet melalui situs-situs sosial bookmarking seperti Del.icio.us, Evernote, maupun Google Bookmarks.
  5. Joiners, yaitu hampir sama dengan conversationalists tapi berbeda, joiners tidak seaktif conversationalists, dia membuat akun di media sosial hanya sebatas untuk menjaga hubungan dengan teman, kenalan, dan keluarga.
  6. Spectators, yaitu konsumen yang aktif mengakses informasi di dunia maya. Konsumen yang aktifitasnya mengkonsumsi informasi yang sudah tersedia di ranah digital. Mereka akan sering membaca blog, menonton video dari konsumen lain, mendengarkan podcast, membaca forum online, membaca komentar orang lain, dan membaca penilaian / rating yang sudah ditinggalkan konsumen lainnya. Dengan kata lain, spectators lebih banyak menikmati apa yang sudah dikerjakan kelompok-kelompok sebelumnya di STP.
  7. Inactive, yaitu konsumen yang tidak berpartisipasi sama sekali dalam groundswell. Mereka hanya menggunakan internet untuk kegiatan-kegiatan mendasar seperti membuka email dan mencari informasi ringan. Kelompok ini tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan interaktif / sosial yang menjadi kekuatan utama web 2.0. Tentu saja di luar kelompok ini masih ada mereka yang belum menggunakan internet dan tidak bisa berpartisipasi sama sekali.
Setelah mempelajari mengenai STP menurut saya, saya termasuk pada kelompok Spectators, kenapa? Karena saya jarang berkomentar mengenai apa yang terjadi di media sosial, saya lebih banyak menikmati ataupun membacanya lalu kemudian ditutup. Mungkin saya hanya membicarakan pada orang-orang yang saat itu posisinya dekat dengan saya, misalnya sedang bersama teman-teman, atau berkumpul dengan keluarga.


Spectators disini adalah hanya orang yang memantau ataupun memiliki komentar tetapi tidak dikembangkan cukup untuk dikonsumsi sendiri. Biasanya konsumen yang memiliki karakteristik Spectators juga tidak ingin ribet, maksudnya adalah “malas” apabila terdapat sebuah masalah yang harus diselesaikan secara jauh ataupun melalui media sosial.

Senin, 30 Mei 2016

Kaskus Goes To Campus UNISBA with HP & Intel “Discover Your You 2.0”




Kegiatan Kaskus Goes To Campus Unisba With HP&Intel “Discover You 2.0” yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Bandung bekerjasama dengan Kaskus. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Aula Hj. Kartimi Kridoharsdjo, Rabu (18/05). Acara ini akan memberikan inspirasi dan berbagi informasi mengenai pencapaian dalam memanfaatkan teknologi digital, yang dimulai pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Sebelum membahas mengenai talkshow yang diadakan di Aula, Kaskus juga membuka booth “Kaskus Corner” untuk memperkenalkan Kaskus dan dunia digital kepada mahasiswa selama tiga hari, dimulai pada hari Rabu, 18 Mei 2016 s.d. Jumat, 20 Mei 2016 di Aquarium Unisba. Disana kita bisa membuat video, atau melihat produk-produk yang dipasarkan oleh HP&Intel. Terdapat beberapa display dari laptop keluaran terbaru yang dapat kita lihat.

Acara dimulai dengan pembukaan dari Manajer HP, setelah itu ada talkshow dan sedikit diskusi mengenai keunggulan penggunaan kaskus sebagai ajang jual beli online yang memudahkan konsumen. Kaskus sudah tidak asing lagi, berkat kaskus kita dapat membuka forum, jual beli, ataupun yang lainnya, pastinya sudah sangat dikenal masyarakat apalagi golongan mahasiswa.

Talkshow tersebut menampilkan salah satu wirausaha muda yang menginspirasi generasi muda, yaitu Gilang Hardian (Anajidan Helmet), Gilang menjelaskan mengenai kiprahnya di dunia wirausaha. Bagaimana ia memulai usaha tersebut yang berawal dari ketidaksengajaan, sampai sekarang Helm yang di distribusikan oleh Gilang sudah menerima pesanan dari dalam maupun luar negeri.

Kiat-kiat bisnis yang dijelaskan oleh Gilang sangatlah menginspirasi, ia juga menjelaskan bagaimana kaskus sangat memudahkan ia sebagai penjual, dan juga calon pembeli ataupun langganan dalam bertransaksi bisnis. Anajidan Helmet yang berdiri di tahun 2011. Gilang pernah masuk ke dalam enam besar finalis di ajang Global Student Entrepreneur Awards di Washington DC karena prestasinya dalam membangun bisnis modifikasi helm kulitnya yakni 'Anajidan Helmet' yang tahan banting dan sesuai dengan standar keamanan helm di Indonesia dan telah berlabel SNI.

Kegiatan yang dilaksanakan kali ini juga sebagai ajang promosi dan membawa orang-orang keren yang bakalan sharing mengenai pencapaiannyaa dalam memanfaatkan teknologi digital. Acara ini juga dihadiri oleh Leonard Theosabrata Founder Indoestri Makerspace dan Co-founded Brightspot Market serta The Goods Dept yang bergerak di dunia desain dan fashion.


Setelah mengadakan diskusi, audience dapat memberikan pertanyaan kepada narasumber dan juga mendapatkan hadiah menarik dari kaskus, HP&Intel yaitu, Merchandise KASKUS, Tiket nonton di XXI, Voucher Belanja senilai jutaan rupiah. 

Senin, 16 Mei 2016

IKA FIKOM UNISBA & BANK INDONESIA, Empowering Campus "Ayo Jadi Entreperneur!"


Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Ilmu Komunikasi  Universitas Islam Bandung bekerjasama dengan Bank Indonesia menyelenggarakan seminar seminar dengan tema “Empowering Campus: Ayo Jadi Entrepreneur!”. Kegiatanini dilaksanakan di gedung Aula Hj. Kartimi Kridoharsdjo, Kamis (28/04). Acara ini dibuka langsung oleh Rektor UNISBA, Prof. Dr. dr. M. Thaufiq S. Boesoirie, MS., SP.THT-KL(K) yang memberikan arahan mengenai entrepreneur merupakan suatu kepercayaan yang inovatif dan futuristik, tetapi harus ada moral yang baik, memiliki moralitas dan etika yang baik. Bagaimana menjadi pengusaha yang mau berpikiran out of the box, dan berakhlakul karimah.

Sambutan Rektor Unisba

Tak lupa , Bapak Dr. O. Hasbiyansyah, Drs.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung juga memberikan sambutan untuk bangga menjadi alumni Fikom Unisba dan juga menjadi generasi muda yang berjiwa positif. Setelah itu ada sambutan dari ketua IKA FIKOM yaitu Kang Elba alumni angkatan 1993, juga sekaligus memberikan semangat dan juga berbagai arahan megenai tumbuhnya entrepreneurship, kita juga harus rajin membangun networking, karena ciri-ciri orang yang berhasil adalah bagaimana ia berkomunikasi dan membangun link kemanapun dan dengan siapa saja. Acara pun dimulai dengan paparan dari Azka Subhan selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat.
Sambutan Dekan Fikom Unisba

Materi dari Bapak Azka



Bapak Azka menjelaskan bahwa sampai saat ini pertumbuhan usaha menengah sangatlah pesat, apalagi dengan minat masyarakat dan rasa aware terhadap brand lokal yan tidak kalah menarik dengan brand luar. Dengan adanya hal ini akan membantu pengusaha muda untuk merasakan bagaimana pentingnya untuk menghadapi pertumbuhan yang semakin pesat juga kesiapan untuk menghadapai masyarakat ekonomi Asean.

Diskusi
Setelah itu, dilanjut dengan diskusi bersama tiga narasumber yang sangat komunikatif juga pengalamannya dalam bidang entrepreneurship yaitu Ahmad Reza (Vice President Corporate Communication Bank Mandiri), Jaya Setiabudi (Founder Young Enterpreneurs Academy, Founder yukbisnis.com, Penulis Best Seller “The Power of Kepepet”, dan “Kitab Anti Bangkrut”.), Yogi Tyandaru selaku Owner & CEO Grup Fajar yang merupakan Alumni Fikom Unisba, dan Bapak M.E Fuady sebagai moderator sekaligus Dosen FIKOM UNISBA dan juga Alumni dalam acara ini.

Acara yang dimulai pukul 13.00 wib ini juga mendapatkan snack juga sertifikat yang dihadiri oleh 200 orang. Setelah mengadakan diskusi juga dibuka sesi tanya jawab dan juga membagikan berbagai doorprize yang disediakan oleh sponsor dalam acara tersebut, salah satunya mendapatkan voucher Hanamasa dan menghadari konser 3 Diva. Pelajaran yang diambil dari acara ini adalah mau untuk berpikiran out of the box, kreatif, berani mengambil resiko, dan keluar dari zona nyaman. Sehingga untuk menjadi sukses membutuhkan berbagai usaha, tidak hanya berpikiran instan dan mudah tapi bagaimana untuk terus berpikir panjang, agar apa yang kita jalankan dapat terus melaju menjadi jangka panjang. Tidak lupa untuk terus menebar koneksi kemanapun dan dengan siapapun.